ZULHIJJAH
Zulhijjah merupakan bulan terakhir di dalam kalendar Takwim Hijrah.Ibadat Haji dilakukan di bulan ini dan Hari Raya Korban atau Hari Raya Aidil Adha disambut pada setiap 10 Zulhijjah. Hari Tasyrik iaitu hari ke-11,12, dan 13 Zulhijjah adalah diharamkan berpuasa kerana hari-hari tersebut juga merupakan "Hari Makan Minum" untuk umat Islam. Bagi mereka yang sedang melakukan ibadah Haji dan sedang berwukuf di Arafah, hari ke-9 Zulhijjah juga adalah dilarang melakukan ibadah puasa. Namu bagi yang bukan berada dalam ihram, mereka disunatkan berpuasa pada hari wukuf.[1]
10 Hari Pertama Bulan Dzulhijjah
Mengapa 10 hari pertama Dzulhijjah begitu istimewa, sehingga dianjurkan berpuasa pada saat-saat itu? Kita simak sebuah Hadits yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas ra bahwasanya Rasulullah saw bersabda:
Hari 1
Bulan Dzulhijah adalah hari di mana Allah swt mengampuni dosanya Nabi Adam as. Barang siapa berpuasa pada hari tersebut, Allah swt akan mengampuni segala dosanya.
Hari 2
Bulan Dzulhijah adalah hari di mana Allah swt mengabulkan doa Nabi Yunus dengan mengeluarkannya dari perut ikan. Barang siapa berpuasa pada hari itu seolah olah telah beribadah selama satu tahun penuh tanpa berbuat maksiat sekejap pun.
Hari 3
Bulan Dzulhijah adah hari di mana Allah swt mengabulkan doa Nabi Zakaria. Barang siapa berpuasa pada hari itu, maka Allah swtakan mengabulkan segala do’anya.
Hari 4
Bulan Dzulhijah adalah hari di mana Nabi Isa AS dilahirkan. Barang siapa berpuasa pada hari itu akan terhindar dari kesengsaraan dan kemiskinan.
Hari 5
Bulan Dzulhijah adalah hari di mana Nabi Musa AS dilahirkan, barang siapa berpuasa pada hari itu akan bebas dari kemunafikan dan azab kubur.
Hari 6
Bulan Dzulhijah adalah hari dimana Alloh swt.membuka pintu kebajikan untuk Nabinya, barang siapa berpuasa pada hari itu akan dipandang oleh Alloh dengan penuh Rahmat dan tdk akan diadzab.
Hari 7
Adalah hari ditutupnya pintu jahannam dan tidak akan dibuka sebelum hari kesepuluh lewat. Barang siapa berpuasa pada hari itu Allah swt akan menutup tiga puluh pintu kemelaratan dan kesukaran serta akan membuka tigapuluh pintu kesenangan dan kemudahan.
Hari 8
Adalah hari Tarwiyah. Barang siapa berpuasa pada hari itu akan memperoleh pahala yang tidak diketahui besarnya kecuali oleh Allah swt.
Hari 9
Adalah hari Arafah. Barang siapa berpuasa pada hari itu puasanya menjadi tebusan dosanya setahun yang lalu dan setahun yang akan datang.
Hari 10
Adalah hari raya Iedul Qurban. Barang siapa menyembelih Qurban, maka pada tetesan pertama darah Qurban diampunkan dosa dosanya dan dosa anak anak dan istrinya.
Macam-macam Amalan
1. Melaksanakan Ibadah Haji dan Umrah
Amal ini adalah amal yang paling utama, berdasarkan berbagai hadits shahih yang menunjukkan keutamaannya, antara lain : sabda Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam:
"Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) di antara keduanya, dan haji yang mabrur balasannya tiada lain adalah surga".
2. Berpuasa
"Dari umrah ke umrah adalah tebusan (dosa-dosa yang dikerjakan) di antara keduanya, dan haji yang mabrur balasannya tiada lain adalah surga".
2. Berpuasa
"Tidaklah seorang hamba berpuasa sehari di jalan Allah melainkan Allah pasti menjauhkan dirinya dengan puasanya itu dari api neraka selama tujuh puluh tahun". [Hadits Muttafaq 'Alaih].
Disunnahkan untuk memperbanyak puasa dari tanggal 1 hingga 9 Dzulhijah karena Nabi Muhammad SAW mendorong kita untuk beramal sholeh ketika itu dan puasa adalah sebaik-baiknya amalan sholeh. Dari Hunaidah bin Kholid, dari istrinya, beberapa istri Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan,
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, ...”
“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam biasa berpuasa pada sembilan hari awal Dzulhijah, pada hari ‘Asyura’ (10 Muharram), berpuasa tiga hari setiap bulannya, ...”
Di antara sahabat yang mempraktekkan puasa selama sembilan hari awal Dzulhijah adalah Ibnu ‘Umar. Ulama lain seperti Al Hasan Al Bashri, Ibnu Sirin dan Qotadah juga menyebutkan keutamaan berpuasa pada hari-hari tersebut. Inilah yang menjadi pendapat mayoritas ulama.
Jika tidak mampu berpuasa pada sembilan hari awla bulan Dzulhijjah, dapat berpuasa di sebagian harinya, khususnya puasa pada hari Arafah (9 Dzulhijjah). Diriwayatkan oleh Imam Muslim dari Abu Qatadah Rahimahullah bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :
"Berpuasa pada hari Arafah karena mengharap pahala dari Allah melebur dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya".
3. Takbir dan Dzikir
"Berpuasa pada hari Arafah karena mengharap pahala dari Allah melebur dosa-dosa setahun sebelum dan sesudahnya".
3. Takbir dan Dzikir
Takbir dan zikir pada hari-hari tersebut, sebagaimana firman Allah Ta'ala.
".... dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan ...". [al-Hajj : 28].
Para ahli tafsir menafsirkannya dengan sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Karena itu, para ulama menganjurkan untuk memperbanyak zikir pada hari-hari tersebut berdasarkan hadits dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'Anhuma:
"Maka perbanyaklah pada hari-hari itu tahlil, takbir dan tahmid". [Hadits Riwayat Ahmad].
Imam Bukhari Rahimahullah menuturkan bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhuma keluar ke pasar pada sepuluh hari tersebut seraya mengumandangkan takbir lalu orang-orangpun mengikuti takbirnya. Ishaq Rahimahullah meriwayatkan dari fuqaha', tabiin bahwa pada hari-hari ini mengucapkan :
“Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaha Ilallah, wa-Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamdu” (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tidak ada Ilah (Sembahan) yang hak selain Allah. Dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji hanya bagi Allah".
Dianjurkan untuk mengeraskan suara dalam bertakbir ketika berada di pasar, rumah, jalan, masjid dan lain-lainnya. Dan diperbolehkan berdzikir dengan yang mudah-mudah, seperti: takbir, tasbih dan do'a-do'a lainnya yang disyariatkan.
4. Taubat serta Meninggalkan Segala Maksiat dan Dosa.
".... dan supaya mereka menyebut nama Allah pada hari-hari yang telah ditentukan ...". [al-Hajj : 28].
Para ahli tafsir menafsirkannya dengan sepuluh hari dari bulan Dzulhijjah. Karena itu, para ulama menganjurkan untuk memperbanyak zikir pada hari-hari tersebut berdasarkan hadits dari Ibnu Umar Radhiyallahu 'Anhuma:
"Maka perbanyaklah pada hari-hari itu tahlil, takbir dan tahmid". [Hadits Riwayat Ahmad].
Imam Bukhari Rahimahullah menuturkan bahwa Ibnu Umar dan Abu Hurairah Radhiyallahu 'Anhuma keluar ke pasar pada sepuluh hari tersebut seraya mengumandangkan takbir lalu orang-orangpun mengikuti takbirnya. Ishaq Rahimahullah meriwayatkan dari fuqaha', tabiin bahwa pada hari-hari ini mengucapkan :
“Allahu Akbar, Allahu Akbar, Laa Ilaha Ilallah, wa-Allahu Akbar, Allahu Akbar wa Lillahil Hamdu” (Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Tidak ada Ilah (Sembahan) yang hak selain Allah. Dan Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, segala puji hanya bagi Allah".
Dianjurkan untuk mengeraskan suara dalam bertakbir ketika berada di pasar, rumah, jalan, masjid dan lain-lainnya. Dan diperbolehkan berdzikir dengan yang mudah-mudah, seperti: takbir, tasbih dan do'a-do'a lainnya yang disyariatkan.
4. Taubat serta Meninggalkan Segala Maksiat dan Dosa.
Taubat akan mendapatkan ampunan dan rahmat. Maksiat adalah penyebab terjauhkan dan terusirnya hamba dari Allah dan ketaatan adalah penyebab dekat dan cinta kasih Allah kepadanya.
5. Banyak Beramal Shalih.
5. Banyak Beramal Shalih.
Berupa ibadah sunat, seperti : shalat sunah, sedekah, jihad, membaca Al-Qur'an, amar ma'ruf nahi munkar dan lain sebagainya. Sebab amalan-amalan tersebut pada hari itu dilipatgandakan pahalanya. Bahkan, amal ibadah yang tidak utama bila dilakukan pada hari itu akan menjadi lebih utama dan dicintai Allah daripada amal ibadah pada hari lainnya. Meskipun merupakan amal ibadah yang utama.
6. Disyariatkan pada Hari-Hari Itu Takbir Muthlaq
6. Disyariatkan pada Hari-Hari Itu Takbir Muthlaq
Yaitu pada setiap saat, siang ataupun malam sampai shalat Ied. Dan disyariatkan pula takbir muqayyad, yaitu yang dilakukan setiap selesai shalat fardhu yang dilaksanakan dengan berjamaah. Bagi selain jamaah haji dimulai dari sejak Fajar Hari Arafah dan bagi Jama’ah Haji dimulai sejak Dzhuhur hari raya Qurban terus berlangsung hingga shalat Ashar pada hari Tasyriq.
7. Melaksanakan Shalat Iedul Adha dan Mendengarkan Khutbahnya.
7. Melaksanakan Shalat Iedul Adha dan Mendengarkan Khutbahnya.
Setiap muslim hendaknya memahami hikmah disyariatkannya hari raya ini. Hari ini adalah hari bersyukur dan beramal kebajikan. Maka janganlah dijadikan sebagai hari keangkuhan dan kesombongan ; janganlah dijadikan kesempatan bermaksiat dan bergelimang dalam kemungkaran seperti ; nyanyi-nyanyian, main judi, mabuk-mabukan dan sejenisnya. Hal mana akan menyebabkan terhapusnya amal kebajikan yang dilakukan selama sepuluh hari.
8. Berkurban pada Hari Raya Qurban dan Hari-hari Tasyriq.
8. Berkurban pada Hari Raya Qurban dan Hari-hari Tasyriq.
Disunahkan berkurban pada hari Nahr (10 Dzulhijah) dan hari tasyriq (11-13 Dzulhijjah) sebagaimana ini adalah ajaran Nabi Ibrahim ‘alaihis salam
Tidak memotong rambut dan kuku bagi orang yang hendak berkurban. Diriwayatkan oleh Muslim dan lainnya, dari Ummu Salamah Radhiyallhu 'Anha bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Jika kamu melihat hilal bulan Dzulhijjah dan salah seorang di antara kamu ingin berkurban, maka hendaklah ia menahan diri dari (memotong) rambut dan kukunya".
Firman Allah dalam QS Al-Baqarah: 196):
"..... dan jangan kamu mencukur (rambut) kepalamu, sebelum kurban sampai di tempat penyembelihan...".
9 Zikir dan Bersyukur
Tidak memotong rambut dan kuku bagi orang yang hendak berkurban. Diriwayatkan oleh Muslim dan lainnya, dari Ummu Salamah Radhiyallhu 'Anha bahwa Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda.
"Jika kamu melihat hilal bulan Dzulhijjah dan salah seorang di antara kamu ingin berkurban, maka hendaklah ia menahan diri dari (memotong) rambut dan kukunya".
Firman Allah dalam QS Al-Baqarah: 196):
"..... dan jangan kamu mencukur (rambut) kepalamu, sebelum kurban sampai di tempat penyembelihan...".
9 Zikir dan Bersyukur
Selain amalan di atas, hendaknya setiap muslim dan muslimah mengisi hari-hari ini dengan melakukan ketaatan, dzikir dan syukur kepada Allah, melaksanakan segala kewajiban dan menjauhi segala larangan, memanfaatkan kesempatan ini dan berusaha memperoleh kemurahan Allah agar mendapat ridha-Nya.